Pascaledakan bom di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Ketaping, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, dijaga ketat oleh aparat Polisi Militer, TNI, dan Polri. Pengawasan ketat ini telah dilakukan sejak hari Sabtu kemarin, kita juga memasang CCTV sebanyak 32 unit untut menjaga kondisi keamanan dari ancaman teroris yang marak saat ini. Kemarin, petugas Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dikejutkan dua peristiwa mencurigakan. Pertama temuan benda mirip bom dalam empat koper milik warga Tionghoa asal Singapura, dan ancaman bom melalui telepon yang diterima petugas BIM.
Benda mirip bom itu diketahui petugas ketika keempat koper melewati alat pindai barang (x-ray). Dalam koper itu, seolah terlihat rangkaian kabel. Sebagai antisipasi, keempat koper itu diamankan petugas bandara dan melaporkannya ke Polsek Bandara. Keempat koper itu diperiksa Tim Gegana Brimobda Polda Sumbar selama satu jam. Selama pemeriksaan, lokasi sekitar koper disterilkan. ”Benda mirip bom itu hanya handsfree telepon genggam. Tidak ada barang-barang yang dicurigai sebagai material pembuat bom ataupun berbentuk bom,Setelah itu, warga Tionghoa itu diperbolehkan meninggalkan BIM.
Berselang setengah jam kemudian atang ancaman bom melalui telepon yang diterima petugas bandara Tim Gegana hanya menemukan senapan angin dalam sebuah mobil kargo caraka. Ancaman bom yang diterima bagian informasi BIM itu berbunyi; ”Bom akan meledak di bandara ini dalam lima belas menit lagi.”
Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi menginstruksikan seluruh instansi vital, BUMN, BUMD, rumah sakit dan bandara meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan. Instruksi itu sebagai langkah antisipasi pascapeledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Cartlton Jakarta. ”Semua pihak mulai dari level atas sampai bawah, harus sama-sama waspada,” terang Kepala Biro Humas dan Protokoler Setprov Sumbar. Pemprov juga melakukan pengamanan di seluruh kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov Sumbar. Sebab, umumnya belum memiliki CCTV, racun api.
Isu teror bom, bisa saja terjadi di mana-mana. Semuanya bisa teratasi jika didukung kewaspadaan dini. Masyarakat perlu segera melapor kepada aparat kepolisian melalui nomor 112 (online) atau kantor kepolisian terdekat jika ada yang dicurigai.
Benda mirip bom itu diketahui petugas ketika keempat koper melewati alat pindai barang (x-ray). Dalam koper itu, seolah terlihat rangkaian kabel. Sebagai antisipasi, keempat koper itu diamankan petugas bandara dan melaporkannya ke Polsek Bandara. Keempat koper itu diperiksa Tim Gegana Brimobda Polda Sumbar selama satu jam. Selama pemeriksaan, lokasi sekitar koper disterilkan. ”Benda mirip bom itu hanya handsfree telepon genggam. Tidak ada barang-barang yang dicurigai sebagai material pembuat bom ataupun berbentuk bom,Setelah itu, warga Tionghoa itu diperbolehkan meninggalkan BIM.
Berselang setengah jam kemudian atang ancaman bom melalui telepon yang diterima petugas bandara Tim Gegana hanya menemukan senapan angin dalam sebuah mobil kargo caraka. Ancaman bom yang diterima bagian informasi BIM itu berbunyi; ”Bom akan meledak di bandara ini dalam lima belas menit lagi.”
Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi menginstruksikan seluruh instansi vital, BUMN, BUMD, rumah sakit dan bandara meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan. Instruksi itu sebagai langkah antisipasi pascapeledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Cartlton Jakarta. ”Semua pihak mulai dari level atas sampai bawah, harus sama-sama waspada,” terang Kepala Biro Humas dan Protokoler Setprov Sumbar. Pemprov juga melakukan pengamanan di seluruh kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov Sumbar. Sebab, umumnya belum memiliki CCTV, racun api.
Isu teror bom, bisa saja terjadi di mana-mana. Semuanya bisa teratasi jika didukung kewaspadaan dini. Masyarakat perlu segera melapor kepada aparat kepolisian melalui nomor 112 (online) atau kantor kepolisian terdekat jika ada yang dicurigai.
No comments:
Post a Comment