Siswi SMP 1 Korban Pembunuhan




klik untuk melihat foto
Lokal tempat belajar Anngrainy
ruang 7 tempat almarhum
belajar bersama
teman-temannya. [Foto:
Ermansyah/Posmetro]
Pergilah...
Ada sorga menantimu disitu
Karena kami tau

Penggalan puisi diatas tiba-tiba terucap jujur dari mulut Ahmad Nurben sebagai ungkapan atas kepergian salah seorang muridnya, Aggraini Meirizky. Kepergian Anggi miris meninggalkan duka yang begitu mendalam bagi seluruh penghuni SMP I khususnya teman-teman terdekat almarhum.

Suasana dingin langsung menyeruak dikeheningan suasana ujian di SMP I Padang ketika Posmetro (Group Padang-Today) mencoba menyambangi sekolah favorit tersebut, pagi menjelang siang lalu. Di pintu utama Sekolah terpampang sehelai kertas bertuliskan ucapan duka khusus dibuat pihak sekolah untuk kepergian Anggi.

Begitupun ketika Posmetro (Group Padang-Today) ini mencoba melangkahkan kaki menuju bagian dalam sekolah.Tidak ada suara gaduh seperti layaknya suasana sekolah yang dipenuhi canda-tawa siswa-siswinya. Hal itu wajar adanya, karena disamping sedang dilanda duka dengan pembunuhan sadis yang disertai pemerkosaan yang dialami salah seorang siswinya, di lokasi tersebut juga tengah digelar ujian sekolah.

Tanpa bermaksud mengganggu peserta ujian, Posmetro (Group Padang-Today) mencoba melangkahkan kaki menuju ruang 7, ruang dimana Anggi mengikuti ujian. Dan tentunya meminta izin kepada Kepala Sekolah, Ahmad Nurben terlebih dahulu. Dengan ditemani pihak sekolah, Posmetro (Group Padang-Today) sampai di ruang ujung di sayap kanan sekolah yang memiliki desain petak (segi empat) tersebut.

Seorang guru pengawas tiba-tiba menyambut kedatangan koran ini dengan mimik duka yang cukup terlihat. Secara tiba-tiba, Guru yang bernama Afniati Suri S.Pd tersebut menujuk kesebuah bangku di pojok kanan ruangan. Bangku yang berada pada deretan 2 dari depan tersebut kosong ditinggalkan Anggi.

Setelah sempat mengabadikan bangku yang diringgal Anggi, Posmetro (Group Padang-Today)kemudian kembali menuju ruangan Kepala Sekolah.

Nurben yang mengaku baru usai melayat ke Rumah Duku di Jati Parak Salai mengatakan sangat berduka. Anggi adalah siswi kami yang berprestasi. Dia selalu mengantongi rangking sepuluh besar,katanya.

Sebagai kepala sekolah, dirinya cukup tau tentang Anggi melalui guru-guru dan wali kelas. Dari segi akademis anak pasangan Zaldimar dan Rosalina itu dikatakannya sangat jago dalam pelajaran matematika. Begitu juga dari segi pergaulan, Anggi tergolong Ramah dan gampang bergaul. Ia tak menyangka, salah seorang murid terbaiknya tersebut berpulang kepangkuan Illahi dengan cara yang memiriskan.

Kepergian Anggi dikatakan Ahmad Nurben adalah kematian seorang Syuhada karena disinyalir luka-luka ditubuh Anggi diakibatkan perlawanan demi mempertahankan kehormatannya dari para pelaku pemerkosaan dan pembunuh tersebut.

"Meskipun kepergian Anggi adalah duka, kami yakin dia akan mendapat Surga disana,"katanya.

No comments:

Post a Comment